Daftar Isi [Tampil]



Buah Mengkudu banyak manfaat. Mengkudu atau nama latinnya Morinda citrifolia sudah sangat umum dikenal di masyarakat sebagai buah yang punya banyak manfaat, meskipun rasa dan aromanya kurang menarik.

Nama daerah Morinda citrifolia: Eodu, mengkudu, bengkudu, (Sumatera); kudu, cengkudu, kemudu, pace (Jawa); wangkudu, manakudu, bakulu (Nusa tenggara); dan di Kalimantan dikenal dengan nama mangkudu, wangkudu, dan labanan.

Buah yang disebut pace di Jawa ini sudah sering dikonsumsi sebagai obat herbal dan suplemen. Bahkan, sudah banyak olahan mengkudu yang diperjual-belikan melalui ecommerce ataupun toko-toko di sekitar.

Peneliti menyebut bahwa mengkudu punya kandungan zat aktif antibakteria yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

Dalam buah mengkudu sendiri terkandung beragam nutrisi seperti karbohidrat, protein, gula, vitamin c, vitamin e, biotin, folat, magnesium, kalium, dan kalsium.

Menurut berbagai penelitian dan sumber, mengkudu diantaranya dapat bermanfaat untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan sel tubuh, menjaga kadar kolesterol dalam darah, mMengurangi nyeri sendi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar gula darah, hingga mencegah obesitas.

Wajar jika permintaan mengkudu saat ini cukup tinggi. Bahkan bukan hanya buahnya saja, tetapi daun mengkudu pun jadi komoditas yang dicari.

Menurut Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan di websitenya, daun mengkudu terbukti dapat diolah menjadi obat herbal yang memiliki segudang manfaat kesehatan dan rutin diekspor ke Amerika.

Dsebutkan bahwa frekuensi ekspor tepung daun mengkudu ke Amerika rata-rata 25 kali/bulan dengan jumlah 12.500 kg, degan nilai ekonominya berkisar US$10 – US$20 per kilogram.

Sementara itu, Jawa Pos menulis bahwa sedikitnya 162,2 ton mengkudu dari Jawa Timur diekspor ke Korea Selatan selama 2021.

Nah, menarik bukan? Tertarik untuk melakukan budidaya mengkudu?

Sebelum melakukan budidaya, sebaiknya kenali dahulu tanaman mengkudu ini


Asal Tanaman mengkudu

Pada awalnya mengkudu tumbuh di Polinesia, India, dan China. Tanaman ini kemudian menyebar ke Indonesia, Malaysia, Australia, New Zealand, Kepulauan Pasifik, Tihiti, Hawai, Peurto Rico, Karibia dan Kanada.


Struktur Tanaman

Pohon mengkudu adalah jenis tanaman tahunan atau perenial yang berbentuk perdu. Tinggi pohonnya berkisar 3 meter hingga 8 meter, dengan batang yang keras dan berkayu.

Tanaman ini juga memiliki banyak percabangan dan dengan daun tunggal, terdiri atas satu helai daun pada setiap satu tangkai daun (petiolus).

Daunnya lonjong, berukuran panjang antara 10-40 cm dan lebar berkisar 15-17 cm, yang tergantung pada tingkat kesuburan tanaman.

Pada daun bagian atas ata permukaan berwarna hijau mengkilap, sementara bagian bawah berwarna hijau agak pucat.

Tangkai daun pendek dan melekat pada batang atau cabang secara berselang-seling atau berpasangan. Semakin subur pertumbuhan tanman, semakin rimbun dan besar ukuran daunnya.

Sobat Tanihoki, tanaman mengkudu ini bebunga sempurna (hermaprodite) dan menghasilkan buah semu majemuk.

Buah mengkudu mempunyai bentuk yang bervariasi (agak bulat, agak lonjong atau panjang), dengan permukaan yang tidak rata.

Buah stadium muda berwarna kahijau-hijauan dan berubah menjadi hijau keputih-putihan ketika memasuki stadium tua (matang).

Di alam ditemukan dua jenis mengkudu, didasarkan pada struktur buahnya, yaitu jenis mengkudu berbiji (mengandung banyak biji) dan jenis mengkudu tanpa biji. Buah mengkudu yang tak berbiji sering dikenal sebagai “pace sukun”.

  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub divisi : Angiospermae
  • Kelas : Dicotyledone
  • Anak kelas : Sympatalae
  • Bangsa: Rubiales
  • Suku : Rubiaceae
  • Marga / genus : Morinda
  • Jenis / spesies : Morinda citrifolia L.



Kandungan Kimia Daun dan Buah Mengkudu

Sebagai informasi, daun mengkudu mempunyai rasa yang agak langu atau agak pahit, tetapi mempunyai kandungan vitamin A yang tinggi hampir sama dengan daun kacang panjang, daun katuk, daun singkong, wiortel, dan daun papaya.

Menurut riset, daun mengkudu mengandung zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, khususnya Asam Amino Essensial dan non Essensial, vitamin (Provitamin A; Vit A ; Vit C; Vit B5; Vit B1; Vit B2) dan mineral (Ca, P, Se, Fe).

Daun mengkudu ini bisa Sobat Tanihoki manfaatkan sebagai sayuran, seperti pepes daun mengkudu, gangan, urap, dan lalap matang. Bisa juga direbus dan dimakan dengan sambal.

Sementara itu, buah mengkudu dapat diolah menjadi sari buah (juice) mengkudu dan dodol mengkudu. Buah mengkudu yang masih muda bisa dipakai sebagai rujak bebeg.

Adapun zat penting yang terkandung dalam buah mengkudu terdiri atas terpenoid, pewarna, anti bakteri, asam glukuronat, gum arab, galaktosa, arabinosa, rhamnos, nutrisi, skopoletin, zat anti kanker (damnacanthal) dan xeronine serta proxeronine.

Xeronin membantu memperluas lubang usus kecil sehingga memudahkan proses penyerapan makanan, memperbaiki tugas kelenjar tiroid dan timus yang penting untuk kekebalan tubuh dan perlawanan menghadapi infeksi dari luar, mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel.

Karena itu, wajar jika selain sebagai sayur, mengkudu dimanfaatkan sebagai obat herbal seperti anti kanker, obat peluruh empedu, sakit ginjal, hipertensi, luka, masuk angin (sebagai tapal di perut), disentri, diabetes mellitus, jantung koroner, kolesterol tinggi dan meningkatkan stamina.


Lingkungan Tumbuh

  • Tanaman mengkudu dapat tumbuh baik pada daerah dataran rendah dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan lau (dpl)
  • Suhu udara antara 22-30 derajat Celcius, tetapi masih dapat tumbuh hingga suhu 32 C.
  • Kelembaban udara (RH) antara 50-70 %.
  • Curah hujan antara 2.000 3.000mm/tahun, dan cukup mendapat sinar matahari
  • Toleran terhadap naungan atau keadaan teduh, cocock ditanam di pekarangan
  • Karakter tanah dengan pH antara 5.5-6.5 dengan struktur subur, banyak mengandung humus, memiliki aerasi dan drainase yang baik
  • Jenis tanah yang cocok bagi pertumbuhan mengkudu adalah alivial, latosol, dan podsolik merah kuning.


Cara Budidaya Tanaman Mengkudu

Penyiapan bibit tanaman

Dalam budidaya mengkudu, bibit mengkudu dapat diperoleh dengan cara perbanyakan generatif dan vegetatif. 

Untuk menghasilkan tanaman yang baik, tentunya Sobat Tanihoki harus mendapatkan bibit dari indukan yag baik pula.

Syarat pohon induk

  • memiliki pertumbuhan yang subur dan normal,
  • berumur antara 3-5 tahun, dan
  • produktif berbuah.

Untuk mendapat bibit, kalian bisa memilih pencagkokan atau dengan bibit biji. Untuk bibit biji, buat dalam polibag sehingga akan memudahkan saat proses tanam. 


Persiapkan Lahan

Selanjutnya, lahan yang perlu disiapkan adalah yang sudah dibuat lubang tanam dengan ukuran dan jarak yang bervariasi.

Sobat Tanihoki dapat memilih dari 30cm x 30cm x 30cm; 40cm x 40cm x 40cm atau 60cm x 60cm x 60cm; dengan jarak 2.5m x 2m; 4m x 4m; atau 5m x 5m, tergantung tingkat kesuburan tanah.

Sebaiknya lubang tanam dibuat 15 hari sebelum penanaman.



Proses Penanaman

Sebelum penanaman, tanah sebaiknya sudah dicampur dengan pupuk kandang, banyaknya sekitar 20-40 kg untuk setiap lubang.

Saat menanam, buang polibag dengan tetap usahakan agar tanah dalam polibag tidak hancur dan pecah.

Setelah penanaman, dilakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah dan mempercepat tanah menempel pada akar mengkudu.


Pemeliharaan

Untuk pemeliharaan dilakukan dengan cara penyiangan dan penggemburan tanah, pengairan, pemupukan, pembentukan pohon dan proteksi tanaman.

Lakukan penyiangan sebulan sekali atau tergantung intensitas gulma yang ada. Sedangkan penggemburan tanah dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk menjamin perakaran tumbuh baik.

 

Pengairan

Pengairan dilakukan secara kontinyu, terutama pada fase awal pertumbuhan. Kemudian dikurangi secara bertahap atau disesuaikan dengan keadaan tanah. Yang terpenting adalah tanah jangan sampai kekeringan.

 

Pemupukan

Pupuk yang diberikan berupa pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik diberikan 6-8 kali setahun masing-masing 20-40 kg. Sedangkan pupuk anorganik diberikan 1-2 kali sebulan dengan dosis 100-300 gr/pohon campuran ure, SP-36, dan KCl; atau NPK sebanyak 300-500 gr/pohon. Pada fase pembuahan sebaiknya diberi pupuk SP-36 dosis lebih tinggi agar kontinyu berbuah.

 

Pembentukan Pohon

Pembentukan pohon dengan memangkas cabang, ranting yang terlalu rimbun dan tidak sehat agar C/N ratio dalam tubuh tanaman seimbang sehingga tanaman produktif berbuah.

 

Proteksi Tanaman

Proteksi dilakukan terhadap hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang adalah semut, kutu putih, dan kutu daun. Sedangkan penyakit yang sering muncul adalah bercak daun dan kapang jelaga.

 

Pemanenan

Panen pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 tahun. Pembuahan tarjadi secara kontinyu sepanjang tahun.

Panen dapat dilakukan sampai 8 kali sebulan, sehingga dalam setahun dapat panen 88 kali. Produktivitas buah per pohon adalah sekitar 5 kg setiap kali panen.

Jika populasi tanaman per hektarenya ±400 pohon, maka produksi buah per tahun adalah 176 ton.

Panen paling baik dilakukan pagi atau sore hari. Panen dilakukandengan petik pilih menggunakan tangan karena buah yang matang rentan rusak dan penyok.

Adapun karakteristik buah tua adalah ukurannya maksimum, kulit buah berwarna keputih-putihan dan terdapat benjolan atau bekas kelopak bunga berwarna coklat atau kahitam-hitaman.

Penangan pascapenen pun harus sesegera mungkin untuk menghindari kerusakan buah, karena buah tua banyak mengandung air.

Baca Juga: 

Post a Comment