Daftar Isi [Tampil]
(c) Canva

TaniHoki.com: Lobster menjadi makanan primadona bagi pecinta kuliner seafood. Kandungan proteinnya yang tinggi berbanding lurus dengan harganya yang fantastis. 

Di balik berharganya lobster sebagai makanan, lobster tidak seperti hewan laut pada umumnya yang memiliki darah berwarna merah, namun darah lobster pada umumnya tidak berwarna. Hal tersebut dijelaskan oleh Prof Sulistiono, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University.

“Darah lobster umumnya tidak berwarna, hanya saja ketika darah lobster diberi oksigen, menjadi kebiruan,” katanya.

Prof Sulistiono menjelaskan bahwa darah lobster mengandung hemosianin yang mengandung tembaga. Hal ini berbeda dengan darah hewan vertebrata seperti katak, reptil, burung, dan mamalia yang warna darahnya merah karena kandungan hemoglobin yang kaya zat besi.

“Darah lobster yang jernih menandakan bahwa darah tidak terikat oksigen dalam hemosianin. Hemosianin merupakan protein pembawa oksigen dalam darah hewan Crustaceae,” tambah Prof Sulistiono, dosen IPB University dari Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan.

Prof Sulistiono melanjutkan, manfaat darah lobster bening sama dengan hewan lainnya, seperti mengangkut oksigen dan nutrisi. Namun, hemosianin lobster tidak hanya ada di dalam darah tetapi juga tersuspensi langsung di organ hemolimfa.

“Secara nutrisi, darah jernih lobster tidak berpengaruh pada kandungan nutrisinya. Setiap hewan memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Saat lobster berada di laut yang lebih dalam dengan oksigen rendah, darahnya lebih jernih daripada lobster di dekat permukaan yang lebih kaya kandungan nutrisinya. oksigen,” tutupnya.

Sumber: ipb.ac.id

Post a Comment