Daftar Isi [Tampil]

TaniHoki.com: Jamur merupakan tumbuhan yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanannya sendiri. Beberapa jamur berbahaya tetapi yang lain bermanfaat.

Salah satu jenis jamur yang bermanfaat adalah jamur tiram putih. Jamur tiram sebagai bahan nabati kaya akan asam amino esensial seperti valin, leusin, isoleusin, triptofan, treonin dan fenilalanin.

Jamur tiram memiliki tekstur yang lembut dan kenyal serta kaya akan serat sehingga berpotensi sebagai sumber serat pangan dan protein pengganti daging.

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jamur yang sering dikonsumsi dan dibudidayakan oleh masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang tinggi dan berbagai macam asam amino esensial, protein, lemak, mineral, dan vitamin.

Menurut para peneliti IPB University, jamur tiram putih memiliki kandungan protein 6,0% dan karbohidrat 57,5% lebih tinggi, serta kandungan lemak 3,9% lebih rendah dibandingkan daging sapi.

Nutrisi lengkap yang dibutuhkan jamur tiram antara lain karbohidrat (selulosa, hemiselulosa, dan lignin), protein (urea), lemak, mineral (CaCO3 dan CaSO4), dan vitamin.

Kayu sengon yang umumnya digunakan sebagai media jamur tiram mengandung selulosa (49,40%), hemiselulosa (24,59%), lignin (26,8%), abu (0,60%), silika (0,20%).

Budidaya jamur tiram putih membutuhkan nutrisi yang ada pada limbah kayu dan limbah pertanian karena di dalam limbah tersebut terdapat nutrisi seperti lignin yang mengubah makromolekul karbohidrat menjadi molekul gula sederhana dengan bantuan enzim lignin selulosa, hemiselulosa, protein, dan vitamin.

Budidaya jamur yang ideal dimulai dari seleksi kultur murni (F0), kemudian diisolasi dalam kondisi steril, dibuat dalam cawan petri atau botol berisi media PDA. 

Inkubasi pada suhu ruang dan membentuk benang halus atau hifa sehingga kultur murni akan dilanjutkan ke tahap F1, yaitu tahap pembuatan benih induk setelah pembuatan kultur murni (F0) dimana produksi benih F1 memanfaatkan biji-bijian seperti jagung, gabah, sorgum, dan biji.

Inokulum jamur tiram putih termasuk benih yang penting untuk menjaga kualitas pertumbuhan selanjutnya, termasuk pembentukan tubuh buah. 

Pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih sangat dipengaruhi oleh empat faktor penting yaitu bibit jamur, substrat tanam, kondisi lingkungan, dan bahan media.

Peneliti IPB University yakni F Soares , E N Herliyana dan I Mansur, melakukan penelitian untuk menganalisis respon beberapa bahan lignoselulosa terhadap pertumbuhan jamur tiram putih, membandingkan perlakuan beberapa bahan lignoselulosa terhadap pertumbuhan jamur tiram putih, dan menentukan konsentrasi yang tepat terhadap pertumbuhan jamur tiram putih.

Hasil riset itu dimuat dalam IOP Conference Series. Earth and Environmental Science, berjudul "Cultivation of white oyster mushroom (Pleuorotus ostreatus) on some ligno-celluloses materials."

Berdasarkan hasil analisis data yang menunjukkan bahwa media tanam mempengaruhi semua variabel pengamatan (panjang pertumbuhan miselium, hari pertama panen, total tubuh buah, diameter tubuh buah, pengamatan berat total, panjang tangkai, dan diameter batang) sedangkan jenis benih hanya mempengaruhi panjang pertumbuhan. miselium dan variabel lain jenis benih tidak berpengaruh.


Soares, F., Herliyana, E. N., & Mansur, I. (2022). Cultivation of white oyster mushroom (0RW1S34RfeSDcfkexd09rT2pleuorotus ostreatus1RW1S34RfeSDcfkexd09rT2) on some ligno-celluloses materials. IOP Conference Series.Earth and Environmental Science, 959(1), 012068. doi:http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/959/1/012068


Post a Comment