Daftar Isi [Tampil]



TaniHoki.com: Indonesia memiliki potensi perikanan laut yang melimpah. Peluang ekspor produk perikanan laut pun terbuka ke berbagai negara.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Terbentang sari Sabang hingga Merauke. Indonesia memiliki 17.499 pulau dengan luas total wilayah sekitar 7,81 juta km2.

Dari total luas wilayah tersebut 3,25 juta km2 adalah lautan dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Hanya sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan. Dengan luasnya wilayah laut yang ada, Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar.

Bagi Indonesia sektor perikanan mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. 

BPS mencatat jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 sebanyak 270,2 juta jiwa dan jumlah nelayan berdasarkan pada Satu Data Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) per 23 Maret 2020 berjumlah 1.459.874 orang atau sekitar 0,5% jumlah penduduk Indonesia berprofesi sebagai Nelayan yang menggantungkan hidupnya dari kegiatan usaha perikanan.

Sumbangan devisa dari sektor perikanan juga turut membantu dalam pembangunan nasional Indonesia.

Timbulnya kesadaran masyarakat akan kesehatan telah menggeser pola makan masyarakat, khususnya sumber protein hewani dari yang bersifat 'red meat' (sapi, babi, dan sebagainya) ke 'white meat' (ikan), kondisi ini akan berimplikasi pada meningkatnya permintaan akan ikan, sehingga akan membuka peluang Industri Perikanan yang semakin besar dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.



Produksi Perikanan

Berdasarkan data dari KKP, produksi perikanan tangkap Indonesia pada 2020 mencapai 8,2 juta ton yang terdiri dari 92,68% berasal dari subsektor perikanan laut, dan 7,32% berasal dari subsektor perairan umum.

Jika dibandingkan dengan potensi lestari sumberdaya ikan (MSY) Indonesia pada 2019 menurut data KKP mencapai 12,54 juta ton per tahun yang memiliki nilai ekonomi US$ 20 miliar.

Dari jumlah tersebut, maka masih ada potensi yang bisa dimanfaatkan sebesar 80% (sesuai aturan hukum internasional MSY) yaitu 10 juta ton.

Pasar Industri Perikanan Komersial Global diperkirakan akan mencapai $438,59 miliar pada tahun 2026 dengan pertumbuhan CAGR sebesar 6,88% selama periode perkiraan.

Banyaknya jenis ikan yang berbeda seperti tuna, korda, dan salmon, meningkatnya permintaan akan berbagai jenis makanan laut, dan meningkatnya kesadaran tentang manfaat makanan laut bagi kesehatan merupakan faktor utama yang mendorong pasar industri perikanan komersial.



Permintaan 

Selain itu, peningkatan permintaan untuk akuakultur adalah peluang utama yang diamati dalam beberapa tahun terakhir.

Meski mengalami pandemi – COVID19, ekspor sektor perikanan Indonesia masih tumbuh 7%, dan hanya berkontribusi 0,49% terhadap PDB. Adapun Kendala terkait pandemi ini adalah ketersediaan kontainer untuk ekspor.

Perkembangan nilai ekspor hasil industri pengolahan hasil laut dari tahun 2013–2020 menunjukkan fluktuasi setiap tahunnya.

Pada 2013, 2015, dan 2019 nilai ekspor menunjukan penurunan, masing-masing sebesar 2,50%, 9,31% dan 2,11% sedangkan tahun 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2020 nilai ekspor naik, dengan peningkatan terbesar terjadi tahun 2017 sebesar 13,21%.

Sementara itu kenaikan nilai terkecil terjadi tahun 2016 sebesar 1,75%.

Berdasarkan kontribusinya terhadap total nilai ekspor non migas, selama kurun waktu 2018-2020 komoditas industri pengolahan hasil laut memiliki peranan yang semakin penting.

Penelitian FAO pada 2020, 71 persen ikan dunia yang tersedia untuk konsumsi manusia pada 2030 (sekitar 183 juta MT) akan dikonsumsi di Asia.

Pada 2020, tingkat konsumsi ikan nasional telah mencapai level 54,49 Kilogram per kapita.

Meskipun demikian, terdapat indikasi disparitas nasional dalam penyediaan dan pemenuhan gizi masyarakat dari bahan ikan yang belum merata, khususnya di Pulau Jawa.

Tingkat konsumsi ikan di Pulau Jawa hanya berkisar 36,37 Kilogram per kapita. Ironis, karena perdagangan dan transportasi ikan selalu masuk ke pelabuhan di pulau jawa tetapi tingkat konsumsi ikan justru rendah

Post a Comment