Daftar Isi [Tampil]


Tanihoki.com
- Sobat Tani, sebagai negara agraris, Indonesia sangat mengandalkan produksi pertanian domestik untuk memenuhi kebutuhan pangan. Salah satu yang teramat penting adalah produksi beras nasional.

Produksi beras nasional saat ini masih ditopang dengan aktivitas impor dari negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand. Produktivitas padi domestik yang 'dianggap' tidak bisa mengimbangi permintaan membuat impor perlu dilakukan.

Nah, salah satu penentu produktivitas padi adalah masalah varietas. Varietas padi adalah jenis padi yang telah dikembangkan untuk memiliki sifat-sifat tertentu, seperti tahan terhadap hama atau penyakit, tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, atau memiliki hasil panen yang lebih tinggi. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis varietas padi yang umum ditanam di Indonesia dan bagaimana cara memilih dan menanam yang tepat untuk kondisi lokal.


Varietas Padi yang Umum Ditanam di Indonesia

Di Indonesia, ada banyak jenis varietas padi yang umum ditanam. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Varietas Padi Indica: merupakan jenis padi yang tumbuh lebih baik di daerah tropis, seperti Indonesia. Varietas padi Indica memiliki batang yang lebih kuat dan daun yang lebih lebar daripada jenis-jenis varietas padi lainnya.
  2. Varietas Padi Japonica: merupakan jenis padi yang lebih cocok untuk tumbuh di daerah subtropis. Varietas padi Japonica memiliki batang yang lebih pendek dan daun yang lebih sempit daripada jenis-jenis varietas padi lainnya.
  3. Varietas Padi Hybrid: merupakan jenis padi yang dihasilkan dari persilangan antara dua jenis padi yang berbeda. Varietas padi hybrid umumnya memiliki hasil panen yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas padi lainnya.
  4. Varietas Padi Lokal: merupakan jenis padi yang telah tumbuh di daerah tertentu selama bertahun-tahun dan telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat.


Varietas Padi Tahan Padi dan Hama

Salah satu faktor penting dalam memilih varietas padi adalah tahan terhadap hama. Varietas padi yang tahan terhadap hama dan penyakit dapat membantu petani mengurangi kerugian yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit. 

Beberapa varietas padi yang tahan terhadap hama dan penyakit yang umum ditanam di Indonesia antara lain:

  • Varietas Padi Ciherang: tahan terhadap wereng coklat, penyakit blas, dan hawar daun bakteri.
  • Varietas Padi Inpari: tahan terhadap hama penggerek batang, penyakit blas, hawar daun bakteri, dan virus tungro.
  • Varietas Padi Mentik Wangi: tahan terhadap hama wereng batang coklat dan penyakit hawar daun bakteri.
  • Varietas Padi yang Cocok untuk Tanah Basah atau Kering

Selain tahan terhadap hama dan penyakit, varietas padi juga harus dipilih berdasarkan kondisi tanah di lokasi penanaman. Beberapa varietas padi yang cocok untuk tanah basah antara lain:

  • Varietas Padi Ciherang: cocok untuk tanah sawah dengan kondisi basah.
  • Varietas Padi Situ Bagendit: cocok untuk tanah sawah dengan kondisi sangat basah.
  • Varietas Padi Mekongga: cocok untuk tanah sawah dengan kondisi basah.


Sedangkan untuk tanah kering, beberapa varietas padi yang cocok antara lain:

  • Varietas Padi Sintanur: cocok untuk tanah sawah dengan kondisi kering.
  • Varietas Padi Cisadane: cocok untuk tanah sawah dengan kondisi kering.


Varietas Padi yang Cocok untuk Setiap Musim Tanam

Petani juga harus mempertimbangkan musim tanam saat memilih varietas padi yang akan ditanam. Beberapa varietas padi yang cocok untuk setiap musim tanam antara lain:

  • Varietas Padi IR64: cocok untuk musim tanam hujan.
  • Varietas Padi Inpari 42: cocok untuk musim tanam penghujan dan kemarau.
  • Varietas Padi Ciherang: cocok untuk musim tanam penghujan.


Cara Memilih Varietas Padi yang Tepat

Setelah mengetahui jenis-jenis varietas padi yang cocok untuk kondisi lokal, petani harus melakukan evaluasi untuk memilih varietas padi yang tepat. Beberapa evaluasi yang harus dilakukan antara lain:


Evaluasi Kebutuhan Tanah

Petani harus mengevaluasi jenis tanah di lokasi penanaman, seperti pH tanah, kandungan unsur hara, dan kelembaban tanah.

Evaluasi Iklim

Petani harus mengevaluasi iklim di lokasi penanaman, seperti curah hujan, suhu udara, dan tingkat kelembaban udara.

Evaluasi Sistem Irigasi yang Tersedia

Petani harus mengevaluasi sistem irigasi yang tersedia di lokasi penanaman, seperti air dari sungai atau embung.

Evaluasi Kapasitas Finansial

Petani harus mempertimbangkan kapasitas finansial dalam memilih varietas padi yang tepat, seperti membeli bibit atau benih, pupuk, pestisida, dan biaya lain yang terkait dengan penanaman padi.

Evaluasi Potensi Pasar

Petani harus mengevaluasi potensi pasar untuk varietas padi yang akan ditanam, seperti permintaan pasar dan harga jual yang dapat diperoleh.

Post a Comment