Daftar Isi [Tampil]


Dalam beberapa tahun terakhir, daun kelor (Moringa oleifera Lam.) telah menjadi bahan pembicaraan yang hangat di dunia kesehatan dan gizi. Tanaman ini, yang berasal dari Asia, kini telah ditanam di Brasil karena biaya produksinya yang rendah. 

Namun, meskipun beberapa orang telah mengonsumsi tanaman ini sebagai makanan, informasi mengenai karakteristik kimia dan gizi daun kelor masih sangat terbatas. 

Penelitian Estelamar Maria Borges Teixeira dkk yang dipublikasikan di  Food Chem. (2014) berjudul "Chemical characteristics and fractionation of proteins from Moringa oleifera Lam. leaves" mengungkap karakterisasi daun kelor dalam hal komposisi kimianya, fraksi protein yang diperoleh melalui kelarutan dalam sistem yang berbeda, serta menilai kualitas gizi dan keberadaan zat bioaktif dalam daun kelor.


Komposisi Kimia Daun Kelor

Daun kelor mengandung berbagai komponen penting. Tepatnya, tepung daun kelor utuh mengandung 28.7% protein kasar, 7.1% lemak, 10.9% abu, 44.4% karbohidrat, 3.0mg kalsium per 100g, dan 103.1mg zat besi per 100g. Ini adalah indikasi awal bahwa daun kelor adalah sumber potensial untuk nutrisi yang kaya.


Profil Protein Daun Kelor

Protein merupakan komponen penting dalam makanan, dan daun kelor tidak kekurangan protein. Analisis protein daun kelor mengungkapkan bahwa 3.1% adalah albumin, 0.3% adalah globulin, 2.2% adalah prolamin, 3.5% adalah glutelin, dan 70.1% adalah protein yang tidak larut. Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar protein ini adalah insoluble, yang dapat mempengaruhi sejauh mana nutrisi dapat diserap oleh tubuh.


Kemampuan Pencernaan Protein

Salah satu aspek penting dalam gizi adalah kemampuan pencernaan protein. Hasil pengujian menunjukkan bahwa protein dari tepung daun kelor memiliki pencernaan yang rendah, yaitu sekitar 31.8%. Bahkan setelah perlakuan panas dan perlakuan kimia, pencernaan protein ini tetap rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun kandungan protein kasar dalam daun kelor tinggi, sebagian besar protein ini sulit dicerna oleh tubuh.


Zat Antinutrisi dalam Daun Kelor

Selain komponen gizi, daun kelor juga mengandung zat antinutrisi tertentu. Hasil pengujian menunjukkan bahwa daun kelor mengandung tannin sebanyak 20.7 mg per gram, inhibitor tripsin sebanyak 1.45TIU mg per gram, nitrat sebanyak 17 mg per gram, dan asam oksalat sebanyak 10.5 mg per gram. Namun, penting untuk dicatat bahwa daun kelor tidak mengandung senyawa sianogenik yang berbahaya bagi kesehatan.


Karotenoid dalam Daun Kelor

Selain protein dan zat-zat penting lainnya, daun kelor juga mengandung karotenoid, yang merupakan pigmen yang memberikan warna pada tanaman. Beta-karoten dan lutein adalah dua karotenoid utama yang ditemukan dalam daun kelor, dengan konsentrasi masing-masing sekitar 161.0 dan 47.0 μg per gram daun. Karotenoid ini memiliki potensi untuk memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.


Kesimpulan

Meskipun daun kelor mengandung jumlah protein kasar yang signifikan, sebagian besar protein ini bersifat insoluble dan sulit dicerna secara in vitro, bahkan setelah perlakuan panas dan perlakuan kimia. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut, khususnya studi in vivo pada manusia, diperlukan untuk lebih memahami potensi penggunaan daun kelor sebagai sumber protein dalam pakan manusia. Selain itu, daun kelor juga mengandung berbagai zat gizi dan bioaktif lainnya yang dapat memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa. 

Meskipun masih ada banyak yang perlu dipelajari tentang tanaman ini, daun kelor menjanjikan sebagai sumber nutrisi yang berharga.

Post a Comment