Daftar Isi [Tampil]


BOGOR—Pakar teknologi industri dari IPB University, Prof Farah Fahma, menyoroti kecenderungan terkini dalam pengembangan material berbasis selulosa dan nanoselulosa untuk mendukung pertumbuhan agroindustri yang berkelanjutan. Material-material ini menjanjikan pembangunan industri yang lebih ramah lingkungan berkat sumber alam yang digunakan.

Bahan baku tekstil tradisional seperti kapas, terancam kekurangan pasokan. Seperti dilansir website resmi IPB, Prof Farah mengatakan, “Ini memicu kebutuhan untuk mencari alternatif bahan baku nonkapas seperti rami dan kenaf.” 

Namun, ekstraksi dan pemrosesan serat dari material tersebut masih perlu penelitian lebih lanjut.


Selulosa dan Nanoselulosa Sebagai Solusi Ramah Lingkungan

Selain industri tekstil, industri kertas dan pulp pun memandang selulosa sebagai bahan utama. Prof Farah menyarankan alternatif sumber selulosa lainnya seperti ampas sagu, bambu, dan eceng gondok. Dia bahkan menyatakan bahwa kertas dari serat alam nonkayu memiliki kualitas yang unggul.

Nanoselulosa, menurut Prof Farah, memiliki aplikasi signifikan dalam industri kemasan. "Kemasan dengan nanoselulosa mampu mengontrol pelepasan minyak atsiri, meningkatkan masa simpan produk, dan efektif melawan mikroba patogen," jelasnya. Ia juga mengungkapkan keberhasilan timnya dalam mengembangkan film nanokomposit yang mempertahankan kesegaran cabai merah hingga 12 hari.

Selain itu, Dosen IPB University ini menekankan potensi selulosa dalam bidang biomedis dan pertanian. "Dalam biomedis, selulosa sangat diminati karena kemampuannya yang menyerupai matriks ekstraseluler dan bisa dimodifikasi," tambahnya. Sedangkan dalam pertanian, selulosa dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan pelepasan pupuk, mendukung pertumbuhan tanaman dengan menjaga kelembaban tanah.

Prof Farah melihat masa depan teknologi pemrosesan selulosa dan nanoselulosa sejalan dengan konsep green chemistry. Hal ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi penggunaan bahan berbahaya. "Teknologi manufaktur aditif akan berperan penting dalam menghasilkan produk berbasis selulosa dan nanoselulosa demi mendukung agroindustri berkelanjutan," pungkasnya.


Post a Comment